Wednesday, December 25, 2013
Sekali Waktu Di Kota Jakarta
Saturday, June 22, 2013
Here Comes Another Good Bye
Masih teringat kurang lebih 15 bulan yang lalu saat aku menamatkan magangku sebagai dokter umum program KBK di Trenggalek lalu berpisah dengan rekan-rekan sejawat medis dan paramedis di sana. Sejak itu aku kembali ke Surabaya dan mencoba melamar pekerjaan di beberapa tempat. Kurang lebih dua minggu sejak aku kembali di sini, aku mendapatkan panggilan wawancara kerja di Dinkes Kota Surabaya. Aku diterima bekerja dan ditempatkan sebagai dokter honorer di Puskesmas Jagir. Bekerja di tempat ini merupakan sebuah ujian ketahanan hidup sebenarnya, sebab aku benar-benar memulai semuanya dari awal lagi tanpa kehadiran teman-teman sejawat seangkatan seperti sebelumnya. Alhamdulillah aku bisa segera beradaptasi dan menempatkan diri dalam waktu singkat walaupun aku termasuk yang paling bau kencur. Bertemu teman-teman sejawat baru angkatan atas yang sudah senior. Banyak sekali pengalaman yang kudapat selama bekerja di sini baik dalam hal pengobatan; pengalaman di lapangan mulai dari penyuluhan di posyandu lansia, remaja, di sekolah; bagaimana birokrasi dalam bidang kesehatan dalam tingkat kota; bagaimana merujuk pasien dengan baik dll. Walaupun kebanyakan bukan hal baru, tapi tetap saja menarik untuk dijalani. Setahun setelah bekerja di sini sambil diselingi ikut pelatihan ANLS, ATLS dan sejumlah seminar dan workshop neuro, aku akhirnya mencoba ikut seleksi ppds unair semester gasal 13-14 bidang neurologi. Alhamdulillah aku diterima sebagai mahasiswa baru lagi di almamater tercinta. Tidak sia-sia semua persiapanku setahun ini. Namun sejarah terulang kembali, sekali lagi aku harus mengucapkan selamat tinggal pada keluarga baruku di Puskesmas Jagir. Sedih memang, namun begitulah hidup. Dinamis, selalu bergerak. Akhirnya aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang telah membuat semua harapan ini nyata. Kedua orang tuaku. Alhamdulillah. Kapusku, dr. Peni, yang mengizinkanku bekerja di instansi yang beliau pimpin. Teman-teman di kamar sembilan yang telah menerima kehadiranku dengan hati dan tangan terbuka dan selalu mendukung. Dr. Rosari, spesialis syaraf, atas semua nasehat dan rekomendasi yang telah diberikan. Rekan-rekan kerja lamaku nun jauh di Trenggalek, terima kasih atas dukungan dan doa.kalian. Rekan-rekan sejawat baru yang juga diterima sebagai ppds neurologi periode ini: dr. Erlindah (teman "mbolang" di Bandung dulu, alhamdulillah jadi teman seperjuangan sekarang); dr. Bimo Dwi L. (sesama mantan pengurus CIMSA lokal Unair nih); dr. Riska (sesama cah Tulungagung); dr. Fata dan dr. M.Fariz. Semoga kita dapat melewati kerasnya perjuangan mencari setetes ilmu dengan sabar, istikomah dan selalu kompak sampai waktu kelulusan kita. Berkahi langkah kami ya Allah!
Sunday, April 7, 2013
Galau
Gw galau. Bentar lagi gw bakal menghadapi serangkaian ujian seleksi ppds. Diawali dengan proses verifikasi besok yang dilanjutkan dengan tes psikologi dan tes potensi akademik pada, insya Allah, 13-14 April. Dan sebagai puncaknya adalah ujian di departemen yang dipilih. Gw daftar di program pendidikan spesialis neurologi atau ilmu penyakit saraf. Sumpah gw galau abis, sebab gw belum tahu peta persaingannya periode ini bakal kaya apa. Yang jelas daya tampung di departemen neurologi yang gw idam-idamkan nih berjumlah enam kursi. Emang sih berkaca dari periode-periode sebelumnya, peminat bidang neurologi ga seheboh lab empat besar itu (pediatri, interna, bedah, ginekologi-obstetri), tapi rasa cemas takut gagal ga diterima itu sering muncul. Mengingat juga status gw yang 'muggle' abis, maksudnya ga seorangpun di keluarga besar gw yg memiliki 'trah' dokter. Jadi gw menciptakan sejarah sebagai orang pertama di keluarga besar gw yg berprofesi sebagai dokter. Jadi besar harapan gw supaya bisa diterima jadi ppds neurologi di rumah sakit rujukan terbesar se-Indonesia bagian timur ini. Gw berangkat dari niat yang tulus buat menuntun ilmu penyakit saraf ini sebagai bekal gw tuk mengabdi buat umat, memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas. Walau gw tahu ga bakal mudah, gw yakin Allah SWT pasti bakal ngasih jalan dan menuntun gw di jalan yg Dia ridhoi. Di samping itu alasan gw milih neuro yaitu karena neurosains tuh bidang ilmu yg senantiasa berkembang, menarik untuk dipelajari lah walo banyak yang bilang kalo neuro tuh rumit. Emang iya, tapi di antara kerumitan itu pasti ada celah untuk membuatnya menyenangkan untuk didalami. Trus gw tuh masih amazed gitu dengan pemeriksaan2 klinis neurologi yang bejibun gitu. Amazed banget dengan bagaimana seorang neurolog bisa bikin diagnosis dengan pemeriksaan klinis neurologi rutin tanpa harus selalu bergantung dengan modalitas diagnostik yang juga udah makin canggih aja. Dan gw punya alasan pribadi sih sebenarnya buat milih neuro yaitu karena nenek kakek dari pihak ayah gw dulu merupakan pasien saraf. Masing-masing meninggal dunia karena penyakit Parkinson dan stroke. Jadi gw merasa terpanggil buat belajar neuro secara lebih mendalam.
"There's always gonna be another mountain. I'm always gonna wanna make it move. There's always gonna be an uphill battle. Sometimes I know I have to lose. Ain't about how fast I get there. Ain't about what's waiting on the other side. It's the climb." (The Climb - Miley Cyrus).