Masih teringat kurang lebih 15 bulan yang lalu saat aku menamatkan magangku sebagai dokter umum program KBK di Trenggalek lalu berpisah dengan rekan-rekan sejawat medis dan paramedis di sana. Sejak itu aku kembali ke Surabaya dan mencoba melamar pekerjaan di beberapa tempat. Kurang lebih dua minggu sejak aku kembali di sini, aku mendapatkan panggilan wawancara kerja di Dinkes Kota Surabaya. Aku diterima bekerja dan ditempatkan sebagai dokter honorer di Puskesmas Jagir. Bekerja di tempat ini merupakan sebuah ujian ketahanan hidup sebenarnya, sebab aku benar-benar memulai semuanya dari awal lagi tanpa kehadiran teman-teman sejawat seangkatan seperti sebelumnya. Alhamdulillah aku bisa segera beradaptasi dan menempatkan diri dalam waktu singkat walaupun aku termasuk yang paling bau kencur. Bertemu teman-teman sejawat baru angkatan atas yang sudah senior. Banyak sekali pengalaman yang kudapat selama bekerja di sini baik dalam hal pengobatan; pengalaman di lapangan mulai dari penyuluhan di posyandu lansia, remaja, di sekolah; bagaimana birokrasi dalam bidang kesehatan dalam tingkat kota; bagaimana merujuk pasien dengan baik dll. Walaupun kebanyakan bukan hal baru, tapi tetap saja menarik untuk dijalani. Setahun setelah bekerja di sini sambil diselingi ikut pelatihan ANLS, ATLS dan sejumlah seminar dan workshop neuro, aku akhirnya mencoba ikut seleksi ppds unair semester gasal 13-14 bidang neurologi. Alhamdulillah aku diterima sebagai mahasiswa baru lagi di almamater tercinta. Tidak sia-sia semua persiapanku setahun ini. Namun sejarah terulang kembali, sekali lagi aku harus mengucapkan selamat tinggal pada keluarga baruku di Puskesmas Jagir. Sedih memang, namun begitulah hidup. Dinamis, selalu bergerak. Akhirnya aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang telah membuat semua harapan ini nyata. Kedua orang tuaku. Alhamdulillah. Kapusku, dr. Peni, yang mengizinkanku bekerja di instansi yang beliau pimpin. Teman-teman di kamar sembilan yang telah menerima kehadiranku dengan hati dan tangan terbuka dan selalu mendukung. Dr. Rosari, spesialis syaraf, atas semua nasehat dan rekomendasi yang telah diberikan. Rekan-rekan kerja lamaku nun jauh di Trenggalek, terima kasih atas dukungan dan doa.kalian. Rekan-rekan sejawat baru yang juga diterima sebagai ppds neurologi periode ini: dr. Erlindah (teman "mbolang" di Bandung dulu, alhamdulillah jadi teman seperjuangan sekarang); dr. Bimo Dwi L. (sesama mantan pengurus CIMSA lokal Unair nih); dr. Riska (sesama cah Tulungagung); dr. Fata dan dr. M.Fariz. Semoga kita dapat melewati kerasnya perjuangan mencari setetes ilmu dengan sabar, istikomah dan selalu kompak sampai waktu kelulusan kita. Berkahi langkah kami ya Allah!