Wednesday, December 26, 2012

Jasmerah, Menguak Asal-Muasal Kata Rumah Sakit



   Setelah membaca tulisan seorang guru dalam segmen “Gagasan” dalam harian Jawa Pos edisi Selasa, 25 Desember 2012, saya tergelitik sekaligus berharap semoga sang penggagas ini bukan guru bahasa Indonesia ataupun bahasa yang lain. Menurut hemat saya tidak ada yang salah dalam penamaan “rumah sakit”. Bahasa Indonesia secara politik adalah bahasa yang masih muda (dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 1928) dan dalam awal perkembangannnya ia masih sangat dipengaruhi oleh bahasa penjajah, Bahasa Belanda. Bahasa Indonesia menyerap banyak kata Belanda dan salah satu cara penyerapan kata adalah dengan penerjemahan kata per kata secara harfiah. Kata “rumah sakit” adalah terjemahan langsung dari kata Belanda “ziekenhuis”. Begitu pula kata “kebun binatang” dan “lapangan terbang” yang masing-masing diserap dari kata Belanda “dierentuin”dan “vliegveld”. Bahkan hingga saat ini “rumah sakit” adalah kata umum yang digunakan untuk merujuk pada institusi yang secara khusus merawat orang-orang sakit di negara-negara dengan bahasa resmi yang berakar pada rumpun bahasa Jermanik. Di Jerman ia disebut “Krankenhaus”. Di Norwegia, Denmark dan Swedia ia disebut “sykehus”, “sygehus” dan “sjukhus”. Berbeda dengan padanannya dalam bahasa Inggris “hospital” yang diambil dari  Bahasa Latin melalui perantaraan Bahasa Prancis. Tentunya belum lekang dari memori kita bahwa dulu Surabaya memiliki rumah sakit termasyur yang bernama “Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (CBZ)” alias Rumah Sakit Simpang. Inilah contoh nyata bahwa “rumah sakit” benar adanya adalah serapan dari “ziekenhuis”. Namun dengan dirobohkannya rumah sakit ini dan pengindonesiaan nama institusi ditambah pengajaran Bahasa Belanda yang terhenti, orang sulit menemukan keterkaitan antara kedua kata tersebut. Menjadi wajar bila sampai ada orang yang mencetuskan agar  “rumah sakit” diubah menjadi “rumah sehat”. Dalam hemat saya, biarlah kata “rumah sakit” begitu adanya sebagai bagian dari sejarah perkembangan bahasa nasional kita. (fleursdemal)