Thursday, July 28, 2011

Wisata Kuliner di Trenggalek




Tak terasa enam bulan berlalu sejak saya menjejakkan kaki di bumi Menak Sopal alias bumi Jwalita alias Trenggalek. Kota kecil yang saking kecilnya sering dijadikan bahan cibiran banyak orang. “Buat apa kerja di Trenggalek?” atau “Kenapa beli tanah atau bangun rumah di sana?” adalah contoh dari pertanyaan yang sering dilontarkan kepada mereka yang hendak pergi ke kota ini. Namun Trenggalek tidaklah demikian, setelah berbulan-bulan mengamati dan merasakan sendiri keseharian serta denyut nadi kota ini, saya berani mengatakan bahwa Trenggalek adalah daerah yang sedang tidur panjang. Setiap kali pergi ke Ponorogo dengan bus, orang pasti melewati wilayah Kecamatan Tugu yang di dalamnya terdapat desa Pucanganak dengan pemandangan lembah dan pegunungan yang tertutup lebatnya hutan cemara sepanjang tahun. Lanskap yang sungguh indah menurut saya, sayang pemkab Trenggalek tidak melirik area ini untuk dijadikan semacam resor atau tempat wisata berbasis lingkungan (ecotourism). Coba yang jadi bupati saya hehe. Belum lagi pemandangan alam indah di lereng Gunung Wilis sepanjang jalan menuju Kecamatan Bendungan yang konon banyak sapi ternak (saya belum pernah ke sana, hanya diberi tahu seorang kawan).

Ombak dari Samudera Hindia juga menyapu pantai-pantai cantik di pesisir selatan Trenggalek. Pantai yang sudah terkenal antara lain Pantai Prigi, Pasir Putih (Karanggongso) di Kecamatan Watulimo dan Pantai Peleng (Kecamatan Panggul). Trenggalek juga kaya secara budaya. Berbagai festival rakyat diadakan di bulan-bulan Juli-Agustus untuk memperingati hari jadi Trenggalek dan HUT RI. Untuk masalah kuliner, Trenggalek saya rasa masih harus berbenah sebab kekayaan kuliner adalah salah satu aset wisata yang bisa menarik minat orang untuk berkunjung ke kota ini. Cukup banyak tempat makan/jajan yang tersebar di Kabupaten Trenggalek. Dan berhubung saya jarang sekali meluangkan waktu memegang pisau di dapur, hampir 24/7 saya makan di luar. Sehingga saya sudah cukup banyak mencoba aneka hidangan di berbagai tempat makan di kota Trenggalek. Kali ini saya coba mengulas secara pendek 16 tempat makan yang memiliki nilai lebih di mata saya. Diurutkan mulai dari yang biasa sampai yang membuat orgasme lidah. Inilah selengkapnya.

16. Quick Chicken Trenggalek. No joke, I’m serious. Menjadi satu-satunya restoran cepat saji di kota ini, membuat orang-orang kota seperti saya bakal kangen tempat ini. Menu favorit saya antara lain spaghetti seafood (recommended!!), onion ring (yang bentuknya lebih mirip onion bag hehe) dan capucino float whatsoever. Ayam gorengnya standar aja menurut saya. Harga per menu di bawah IDR 10000.

15. RM. Padang Jaso Bundo. Berlokasi di ruas jalan yang sama dengan QC (entah jalan Soekarno-Hatta ato Jl. Pangsud, pokoknya yang mengarah ke alun2), juga sepertinya satu-satunya RM Padang in the town. Cocok buat Anda yang menderita konstipasi hehe.Daun singkongnya banyak dan pedas bung rasa sambal ijonya (needless to say). Harga ga jelas, tergantung mood yang jual. Kadang IDR 9000, kadang IDR 10000 per porsi. Menu favorit saya di sini tetaplah rendang.

14. The evening market aka Pasar Sore. Yeeah aneka masakan ada di sini. Mulai dari masakan rumahan, nasi campur, bubur kacang ijo, pangsit mie ayam Ponorogo, aneka penyetan, ayam kremes, sate Ponorogo (sumpah saya juga heran kenapa namanya bukan sate Trenggalek –“). Jadi pasar sore ini saat pagi berfungsi sebagai tempat mak-mak belanja sayur dll, yang saat siang sampai malam disulap jadi tempat berjualan makanan. Harga menu bervariasi lah ya. Nasi campur plus sayur plus empal dihargai IDR 8000, nasi penyet tempe dan telur IDR 6000, sate ayam plus lontong IDR 9000,ayam kremes IDR 12000-13000

13. Nasi Goreng Pak XXX. Maaf saya lupa nama yang jual. Yang jelas di deretan Bank Mandiri Trenggalek, arah alun-alun, belok jalan yang belum beraspal ke kiri sebelum Indomaret yang baru buka, arah rumah kos-kosan punyanya Pak Katman (nah loe tahu ga ;P). Selain nasi goreng (ga pakai jancuk) ada juga mi goreng. Harga fantastis, cukup IDR 5000. Tapi rasanya masih berubah-ubah dari hari ke hari. Maklum deh namanya aja baru buka. But I’ve got a feeling it’s gonna be a big thing.

12. Warung Bu Lam. Berupa pedagang kaki lima, persis di sisi utara alun-alun Trenggalek. Ramai sekali kalau sore menjelang. Menu favorit saya di sini yaitu nasi urap-urap dengan lauk ikan tongkol yang dipanggang di jepitan bambu. Harganya IDR 6000-7000. Lebih sering bungkus kalau di sini, takut kena Hepatitis A kalau makan di tempat hehe.

11. Ayam Lodho Pak Yusuf. Letaknya jauh dari pusat kota Trenggalek. Di desa Kedung Lurah, Kecamatan Pogalan. Cuma pernah makan sekali di sini. No comment sebab menurut saya tidak ada yang bisa menandingi kelezatan ayam lodho Tulungagung Bu Kasnan (di dekat Hotel Malinda-Kedungwaru, buka cabang juga di Beji, Boyolangu). Di rumah makan Pak Yusuf, harga per ekor antara IDR 60000-70000. Tapi buat first-timers wajib mampir ke sini lah.

10. Ayam Goreng Mekar Sari. Tempatnya dekat QC. Dengan tempat yang baru saja direnovasi memang membuat resto ini tampak mewah. Mottonya “Ayam gorenge wong Nggalek” agaknya benar-benar membius warga jagad Trenggalek untuk datang berkunjung. Ayam gorengnya standar aja menurut lidah orang Surabaya seperti saya, tapi sup buntutnya layak dicoba.

9. Pecel Bu Sihir. Bu Sihir ini bukanlah lulusan Hogwart layaknya Harpot. Pecel otentik Trenggalek dalam balutan suasana tempat makan yang hangat dan nyaman. Per porsi dijual sekitar IDR 10000.

8. Nasi Goreng Anglo. Ada dua tempat untuk menikmati hidangan nasi dan mi yang dimasak di atas panggangan arang ini. Satu ke arah selatan, ke arah stadion, sisi barat jalan. Yang lain di utara alun-alun, di atas trottoar, sisi barat jalan. Saya lebih suka yang terakhir, walaupun antriannya terkadang membuat emosi jiwa. Harga IDR 5000 per porsi di tempat yang pertama dan IDR 6000 di tempat yang ke dua. Rasanya enak-enak aja kok, yang penting tidak membuat perut sakit.

7. Soto ayam Jl. Kartini (depan kantor dinas pendidikan atau SMPN 5 Trenggalek). Buka pagi hingga siang. Soto kuah bening dengan irisan ayam kampung, Segar menggoda, sangat pas dimakan hangat-hangat untuk makan pagi. Harga cukup IDR 5000 per mangkuk.

6. Soto ayam Jarakan. Mungkin inilah tempat makan soto paling misuwur di Trenggalek. Bagi penggila soto seperti saya, rasanya saya beri nilai 7 dari 10. Baik soto ayam maupun daging sama-sama lezat. Lebih lezat disantap dengan sajian perkedel khas tempat makan ini. Harga IDR 7000-8000.

5. Rujak cingur Sumbergedong. Masuk jalan di depan SMPN 5 Trenggalek, jalan sedikit. Nanti di kanan jalan niscaya akan Anda jumpai jejeran sepeda motor yang antri demi menikmati kelezatan rujak cingur ini. Dibandingkan dengan versi Surabaya, rasa rujak cingur ini lebih lembut tapi tetap meninggalkan rasa dan aroma yang kuat di lidah. Ulekan bumbu kacang tanah dan petisnya mantap sekali. Dipadu dengan renyahnya kulupan kangkung, kacang panjang dan taoge plus irisan cingur. Khas. Porsi kecil sehingga minimal saya harus membeli dua bungkus untuk memanjakan lidah saya. Harga IDR 3000 per porsi.

4. Tahu lontong barat Radio RKPD. Makanan rakyat yang sederhana namun lezat ini patut dicoba. Tempat jujugan kesukaan saya adalah warung yang terletak di barat alun-alun. Barat radio RKPD. Tahu goreng dalam balutan telur dadar dipadu dengan pedasnya sambal kecap akan menyempurnakan makan siang Anda. Taburan kacang tanah, kecambah, daun kucai bersatu dalam harmoni rasa yang bermain merdu dalam kuncup-kuncup pengecap lidah Anda. Eits ini bukan iklan, tapi kenyataan. Harga cukup IDR 6000. Bergizi dan mengenyangkan. Saya rela membayar lebih untuk yang satu ini hehe.

3. Soto ayam Pak Tembel. Dalam bentuk warung kecil semipermanen. Sayangnya hanya buka di atas jam 20.00 WIB. Soto ini saya nobatkan sebagai my culinary revelation of the year. Rasa soto ini benar-benar nostalgik, everlasting dalam arti yang sesungguhnya. Mirip dengan rasa soto buatan alm. Eyang putri saya. Terus terang saya kesulitan menjabarkan rasanya, sebab Anda harus merasakannya sendiri. Yang pasti rasanya membuai hehe. Per porsi dijual dengan harga IDR 5000. Nilai 10 dari 10. Sempurna, inilah mahakarya kuliner.

2. Sate ayam Ponorogo depan masjid Al Ashkar (excuse my spelling). Sate ayam paling enak di seluruh Trenggalek menurut saya. Buka sore hingga malam saja. Potongan daging besar-besar. Bumbunya enak sekali. Banyak irisan bawang merah. Dijamin puas. Harga sate 10 tusuk plus lontong IDR 12000.

1. Ayam goreng Yogyakarta. Terletak di jalan Jaksa Agung Suprapto. Sayangnya di kalangan masyarakat Trenggalek masih kalah pamor dengan ayam goreng Mekar Sari. Tapi bagi lidah Surabaya, inilah restoran ayam goreng terbaik di Trenggalek. Rasanya mirip sekali dengan ayam goreng Ny.Suharti. Kremesannya selalu bikin ketagihan. Ayamnya juga ayam kampung yang besar. Seharusnya pemilik resto ini melebarkan sayap bisnisnya ke kota-kota lain. Selain ayam goreng resto ini juga menyajikan bebek, ikan nila, lele dll. Per porsi kalau tidak salah dijual dengan harga IDR 13000. Tapi sebanding dengan kepuasan yang akan Anda alami.

Honorable mention: saya anugerahkan (lebay) kepada depot Della di Pantai Karanggongso atas menunya berupa ikan tuna bakar dengan sambal super pedasnya yang lezat.


1 comment:

Anonymous said...

Tak kiro cewek. Soalnya temenku setelah nikah namanya sama dgn anda (nama blakangnya nebeng suaminya).
Terimakasih reviewnya.kapan2 mencoba tempat makan yang anda rekomendasikan :)